Tahun 2017 digadang-gadang menjadi awal bagi healthtech atau layanan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia. Secara kasat mata pun, mudah ditemui beberapa celah yang dapat dioptimalkan menggunakan teknologi, misalnya sistem antrean, layanan konsultasi dan sebagainya. Dan sedikit demi sedikit, inovasi tersebut kini tampak di tengah-tengah riuhnya perkembangan startup nasional.
Siapa yang belum mengenal startup?
Startup adalah sesuatu bisnis yang baru saja berdiri dan berkembang dengan didukung oleh layanan digital dan masih butuh banyak pendanaan untuk beroperasi dengan kelompok kerja yang minimalis. Di Indonesia sendiri saat ini sudah banyak bermunculan entrepreneur muda menciptakan bisnis startup yang memiliki inovasi dan kreatifitas tanpa batas.
Arti dari kata startup adalah sesuatu yang merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Bagi kalangan dunia entrepreneur, kata startup adalah sesuatu yang sangat familiar dan sudah berjalan cukup lama. Namun, masih banyak yang belum mengetahui arti dari kata startup itu sendiri. Startup adalah sebuah kata yang berasal dari Bahasa Inggris yakni start-up dan merujuk pada pengertian semua perusahaan yang belum lama beroperasi atau perusahaan rintisan.
Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia
Startup di Indonesia sudah berkembang dengan sangat cepat dari hari ke hari. Hal ini tak lain karena adanya kemudahan masyarakat dalam memanfaatkan koneksi internet. Hal ini juga membuat pengguna internet aktif di Indonesia juga semakin bertambah.
Dengan banyaknya pengguna internet yang ada, cukup menjadikan peluang bagi para pendiri startup dalam mengembangkan bisnis mereka. Dengan begitu, mereka bisa memperoleh keuntungan yang cukup besar. Para pendiri startup sendiri tentunya akan berusaha dalam memberikan kemudahan layanan bagi setiap pengguna internet. Hal ini termasuk dalam pelayanan yang bersifat jasa atau pelayanan dalam menjual produk.
Terlebih lagi dengan adanya smartphone yang berbasis Android bisa membuat masyarakat lebih sering memakai internet. Dengan begitu startup mana yang tidak tergiur atas adanya peluang ini. Sehingga jangan heran jika ada banyak perusahaan yang berlomba-lomba dalam membuat startup dengan pelayanan yang baik. Salah satu dampak positif yang dapat kita rasakan terkait dengan semakin pesatnya pertumbuhan ekosistem startup seperti saat ini adalah semakin bervariasinya kemunculan startup yang ada di Indonesia, salah satu bidang startup yang cukup menarik untuk diulas adalah healthtech.
Lalu, apa sih healthech itu ?
Healthtech merupakan sebuah terobosan terbaru yang dikembangkan oleh Health Technology Assessment (HTA) untuk mengoptimalkan kinerja pada bidang kesehatan di tengah pademi ini, artinya adalah sebuah inovasi yang dilakukan dalam bidang kesehatan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Terlebih disaat seperti sekarang ini produk-produk yang bersinggungan dengan kesehatan mendadak menjadi laku keras di pasaran, tentunya hal ini dapat dilihat sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
Salah satu problematika yang dihadapi oleh para pelaku perusahaan rintisan pada bidang healthtech saat ini adalah kurang bergairahnya ekosistem bidang kesehatan dan kurang jelasnya regulasi yang mengatur tentang pendanaan tentang pelayanan kesehatan digital yang ada di Indonesia. Faktor selanjutnya adalah minimnya informasi tentang healthtech, baik secara edukasi maupun adopsi dari para praktisi kesehatan tentang pemanfaatan teknologi pada bidang kesehatan. Sehingga masyarakat cenderung untuk lebih menggunakan cara konvensional dibandingkan dengan cara digital untuk terkait dengan masalah kesehatan yang mereka alami.
Kini Healthtech muncul sebagai solusi yang akan memberikan Anda kemudahan untuk melakukan konsultasi perihal masalah kesehatan dimanapun dan kapanpun tanpa perlu memikirkan kemungkinan untuk tertular penyakit.
Perkembangan Healthtech di Indonesia
Asia merupakan ladang basah dalam bidang healthtech, tercatat ada pertumbuhan yang cukup signifikan antara tahun 2017-2018 yakni nilai investasi healthtech mencapai angka $3.3 miliar. Saat ini Tiongkok dan India masih menjadi negara yang mendominasi bidang healthtech di wilayah Asia, kemudian disusul oleh Singapura (11%), Jepang (8%), Singapura (8%), Indonesia dan Filipina (7%). Indonesia memang menjadi salah satu negara di Asia yang mendapatkan deal investasi, namun kurang mendapatkan sorotan jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Dari sekian banyak layanan yang coba diberikan oleh bidang healthtech ada beberapa layanan yang cukup dilirik oleh para investor dalam bidang ini, berikut ada 6 layanan healthtech yang cukup banyak diminati, yakni: Penelitian kesehatan, Online marketplace , Genomics dan aplikasi terkait, Data dan analisis medis, IoT dan Diagnosis kesehatan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa problematika yang dihadapi oleh para pengembang bisnis khususnya pada bidang healthtech bahwa ketidakjelasan regulasi yang mengatur hukum tentang proses pendanaan, stabilitas ekonomi dan kurangnya penyuluhan informasi menjadi faktor yang menyebabkan bidang healthtech belum dapat berkembang secara optimal di negara tersebut.
Hal demikian juga terjadi pada Indonesia, namun dalam survei tersebut dijelaskan bahwa sebenarnya Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup potensial yang dapat menunjang perkembangan healthtech pada wilayah Asia. Jumlah populasi penduduk dan semakin meningkatnya pengguna internet di Indonesia menjadi sebuah aset yang cukup menjanjikan bagi para pengembang bisnis terutama yang bergerak dalam penyediaan layanan healthtech. Bahkan pada 2015 lalu sudah berdiri sebuah lembaga yang bernama Indonesia Healthtech Association (IHA), lembaga ini menjadi rumah yang menaungi perusahaan-perusahaan rintisan dalam bidang teknologi kesehatan.
Sekarang kita lirik sektor kesehatan atau healthtech. Bagaimana fenomena kehadiran mereka di Indonesia? Apakah mereka menjadi pesaing perusahaan kesehatan mainstream yang bisa mengandalkan teknologi yang lebih dekat dengan masyarakat?
Situasi pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu membuat aktivitas manusia sangat terbatas. Bahkan sampai kepada kebutuhan berobat dan konsultasi kepada ahli seperti dokter. Situasi ini yang membuat perusahaan healthtech seperti Halodoc dan Alodokter mendapat perhatian khusus. Bahkan Halodoc sudah masuk dalam gugus tugas Covid-19 Indonesia secara khusus. Halodoc telah ditunjuk sebagai mitra healthtech resmi pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2020. Dan kemitraan itu masih berlanjut hingga hari ini.
Bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia, Halodoc sudah meluncurkan layanan vaksinasi drive-through pada bulan Maret 2021. Layanan ini sudah tersedia di Jakarta, Bogor, dan Surabaya dan akan berfokus pada vaksinasi populasi lansia di daerah-daerah tersebut. Sebelum bermitra dengan pemerintah, Halodoc sebenarnya sudah menjalin mitra kompak dengan aplikasi super ride-hailing Indonesia yaitu Gojek melalui fitur GoMed. Melalui fitur tersebut Halodoc menawarkan layanan seperti telekonsultasi, pengiriman obat, pemesanan rumah sakit, sampai pada bantuan dokter hewan.
Pada intinya, Alodokter dan Halodoc sebenarnya memiliki pendekatan serupa yaitu platform dengan tujuan membangun ekosistem layanan teknologi kesehatan. Dimulai dengan menyediakan konten-konten tentang topik perawatan kesehatan, mereka sekaligus membangun basis pengguna. Kemudian secara bertahap menambahkan fitur konsultasi online dengan dokter melalui aplikasi mereka dengan harga yang lebih murah dibandingkan biaya sesi tatap muka.
Startup di bidang ini sangat memberikan keuntungan mulai dari penyediaan informasi sebagai upaya edukasi hingga konsultasi. Manfaat lainnya juga, masyarakat dapat meminimalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga isolasi mandiri atau physical distancing dapat lebih efektif. Jadi, marilah kita memanfaatkan hal ini sebaik – baik mungkin.